Selamat Membaca
Apakah JQuery masih relevan untuk digunakan?
Apakah website kamu masih menggunakan jquery, atau kamu sedang bimbang untuk menggunakan jquery atau migrasi ke modern javascript untuk mengerjakan proyek yang sedang kamu rancang saat ini? Mungkin artikel ini akan membantu menjawab kebimbanganmu…
Apa itu JQuery? #
jQuery adalah sebuah perpustakaan JavaScript yang populer dan kuat. Ini menyediakan berbagai fitur dan fungsi yang memudahkan pengembangan aplikasi web dengan JavaScript. Tujuan utama jQuery adalah menyederhanakan dan mempermudah penggunaan JavaScript dalam pengembangan web.
Salah satu keunggulan utama jQuery adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan elemen HTML dan mengubah tampilan halaman secara dinamis. Dengan menggunakan jQuery, Kamu dapat dengan mudah menemukan elemen HTML, memanipulasi properti mereka, menambahkan atau menghapus elemen, menangani event seperti klik atau geser, dan melakukan animasi.
jQuery juga menyediakan fungsi utilitas yang kuat, seperti pengiriman permintaan AJAX untuk berkomunikasi dengan server secara asynchronous, pengolahan data yang mudah dengan metode seperti filter dan pemetaan, dan manipulasi CSS untuk mengubah gaya tampilan elemen.
Cara menggunakan JQuery #
Dalam penggunaannya, kamu bisa menggunakan yang versi CDN atau menggunakan paket manager seperti npm ataupun yarn. Namun pada kesempatan ini, supaya singkat saya hanya mempraktikan yang menggunakan CDN dan caranyapun bisa dibilang sederhana
Untuk menggunakan jQuery, Kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
-
Unduh jQuery: Kunjungi situs resmi jQuery di https://jquery.com/ dan unduh versi terbaru dari jQuery. Kamu akan menemukan opsi untuk mengunduh jQuery minified (terkompresi) atau uncompressed (tidak terkompresi). Pilih opsi yang sesuai dengan kebutuhan Kamu.
-
Sisipkan jQuery ke dalam halaman HTML: Setelah mengunduh jQuery, Kamu perlu menyisipkannya ke dalam halaman HTML Kamu. Kamu dapat melakukannya dengan menambahkan tag
<script>
dengan atribut src yang menunjuk ke file jQuery yang Kamu unduh. Misalnya:
<script src="path/to/jquery.min.js"></script>
Pastikan menyisipkan tag <script>
ini sebelum tag penutup </body>
agar jQuery dapat dimuat sebelum halaman HTML sepenuhnya dimuat.
- Gunakan jQuery dalam kode JavaScript Kamu: Setelah menyisipkan jQuery, Kamu dapat mulai menggunakan fungsi dan metode yang disediakan oleh jQuery dalam kode JavaScript Kamu. Misalnya, berikut adalah contoh penggunaan sederhana untuk memilih semua elemen dan menyembunyikannya:
$(document).ready(function() {
// Kode yang dieksekusi setelah halaman HTML sepenuhnya dimuat
$('p').hide();
});
Dalam contoh di atas, $(document).ready()
digunakan untuk memastikan bahwa kode JavaScript di dalamnya akan dieksekusi setelah halaman HTML sepenuhnya dimuat. Kemudian, $(‘p’) digunakan untuk memilih semua elemen , dan hide() digunakan untuk menyembunyikan elemen-elemen tersebut.
Kamu dapat menggunakan metode jQuery lainnya untuk melakukan manipulasi elemen, mengatur event, berinteraksi dengan server melalui AJAX, dan banyak lagi. Dokumentasi resmi jQuery (https://api.jquery.com/) menyediakan informasi yang lengkap tentang fungsi dan metode yang tersedia beserta contoh penggunaannya.
Perlu dicatat bahwa seiring dengan kemajuan JavaScript modern, penggunaan jQuery mungkin tidak selalu diperlukan. Ada kasus-kasus di mana menggunakan JavaScript murni atau perpustakaan JavaScript modern dapat lebih cocok tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas proyek Kamu.
Pertimbangan #
Meskipun jQuery masih digunakan secara luas, relevansi dan popularitasnya telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Ini disebabkan oleh beberapa faktor:
-
Kemajuan dalam JavaScript Modern: Pada awalnya, jQuery digunakan untuk mengatasi perbedaan antara browser dalam dukungan JavaScript. Namun, dengan kemajuan JavaScript modern dan stKamur web yang disempurnakan, kebutuhan untuk menggunakan jQuery dalam banyak kasus telah berkurang. Banyak fitur dan fungsi yang disediakan oleh jQuery sekarang telah diadopsi ke dalam JavaScript murni atau tersedia melalui perpustakaan JavaScript modern seperti React, Vue.js, atau Angular.
-
Ukuran File yang Lebih Besar: jQuery memiliki ukuran file yang relatif besar dibandingkan dengan perpustakaan JavaScript modern yang lebih ringan. Ini dapat mempengaruhi waktu pemuatan halaman dan kinerja situs web, terutama di perangkat seluler dengan koneksi internet yang lebih lambat. Dalam era peningkatan kecepatan dan performa web, ukuran file yang lebih kecil menjadi faktor penting.
-
Kompatibilitas Browser yang Meningkat: Dalam beberapa tahun terakhir, kompatibilitas antar browser telah meningkat secara signifikan, dan perbedaan dukungan JavaScript telah berkurang. Ini berarti bahwa kebutuhan untuk mengatasi perbedaan tersebut dengan menggunakan jQuery tidak sebesar dulu.
Namun, penting untuk diingat bahwa ada kasus-kasus di mana jQuery masih relevan. Misalnya, jika Kamu sedang bekerja dengan proyek yang menggunakan versi lama dari jQuery atau jika Kamu menemukan bahwa jQuery memudahkan Kamu dalam mengelola DOM dan melakukan manipulasi elemen HTML, maka masih relevan untuk menggunakannya.
Namun, jika Kamu memulai proyek baru atau mencari solusi modern dalam pengembangan web, akan lebih tepat untuk mempertimbangkan penggunaan JavaScript murni atau memilih perpustakaan JavaScript modern yang lebih ringan dan sesuai dengan kebutuhan spesifik Kamu.
Kesimpulan #
Semua tergantung pada kita juga selaku pengguna, bebas-bebas aja sih mau pake JQuery, Vue, Svelte atau lainnya. Uwais Code sendiri belum terlalu sering menggunakan modern JS dalam pengerjaan proyek meski beberapa kali kami mengerjakan Landingpage menggunakan NuxtJS, tapi JQuery dan VanillaJS masih mendominasi proyek-proyek yang sudah kami kerjakan.
Baik itulah sedikit penjelasan tentang JQuery dan seberapa perlunya kita migrasi ke modern javascript, semoga kita bisa mengambil ibroh dari postingan ini…
Barakallahufiikum…