Selamat Membaca

Mengapa ThinkPad Menjadi Pilihan Utama Saya Daripada MacBook?
Saat ini, saya menggunakan beberapa perangkat untuk kebutuhan saya dalam mencari maisyah. Beberapa perangkat yang saya miliki, bisa dibilang sangat menunjang untuk kebutuhan saya dalam berkarya. Salah satunya yang paling sering saya gunakan adalah ThinkPad, yang ternyata memberi pengalaman jauh lebih nyaman dibandingkan dengan perangkat lain yang pernah saya coba, seperti MacBook. Setiap perangkat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun bagi saya, kenyamanan dan efisiensi penggunaan sehari-hari adalah hal yang utama. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman pribadi mengapa akhirnya saya memilih ThinkPad sebagai pilihan utama untuk menunjang aktivitas saya, daripada MacBook yang seringkali dianggap lebih premium.
Saat memutuskan untuk menggunakan ThinkPad, saya menyadari bahwa kenyamanan dan kepraktisan sehari-hari jauh lebih penting bagi saya dibandingkan dengan desain dan harga premium yang ditawarkan MacBook. Sementara MacBook memiliki daya tarik tersendiri dengan ekosistem Apple yang mulus, ThinkPad menawarkan berbagai keunggulan yang lebih sesuai dengan kebutuhan saya, baik dalam hal performa, ketahanan, maupun kemudahan penggunaan. Berikut adalah beberapa alasan yang membuat ThinkPad menjadi pilihan utama saya:
1. Kenyamanan Keyboard yang Tak Tertandingi #
ThinkPad terkenal dengan keyboard yang nyaman untuk mengetik dalam waktu lama. Key travel yang dalam dan feedback responsif membuat pengalaman mengetik lebih menyenangkan, bahkan untuk pekerjaan berjam-jam. Berbeda dengan MacBook yang meski tipis dan elegan, terasa kurang empuk dan responsif. Meskipun pengalaman ini sedikit berbeda setelah saya upgrade ke MacBook Air M2, saya masih merasa ThinkPad unggul dalam kenyamanan mengetik.
2. Performa yang Optimal dan Fleksibel #
ThinkPad menawarkan fleksibilitas performa dengan opsi upgrade RAM dan penyimpanan sesuai kebutuhan, memudahkan untuk tugas berat atau multitasking. Sementara MacBook memiliki konfigurasi tetap yang mengharuskan kita memastikan spesifikasinya cukup untuk jangka panjang, apalagi karena MacBook sulit di-upgrade. Selain itu, manajemen daya dan sistem pendingin ThinkPad lebih unggul, menjaga kestabilan meski digunakan dalam waktu lama. Saat ini, saya menggunakan MBA 2022 dengan RAM 16GB, yang cukup terbatas untuk multitasking tanpa pendingin. Jika ada dana, saya berencana membeli mini-PC atau laptop bekas untuk dijadikan server live coding, agar kapasitas MBA tetap terjaga dengan risiko saya harus publish server tersebut saat saya kerja di luar rumah.
3. Harga yang Lebih Terjangkau #
MacBook memang menawarkan desain premium, tetapi harga yang tinggi sering kali tidak sebanding dengan spesifikasi yang ditawarkan, terutama jika dibandingkan dengan ThinkPad. ThinkPad memberikan value for money lebih baik, dengan performa yang tidak kalah hebat. Saya membeli ThinkPad T480 seharga 4 juta dengan Intel i5 Gen 8 dan RAM 32GB, sementara MacBook Pro 2017 yang saya beli seharga 10 juta dengan i7 dual-core dan RAM 16GB ternyata sering overheat dan mengalami masalah seperti flexgate, yang akhirnya saya putuskan untuk menjualnya saja.
4. Maintenance yang Mudah #
Alasan terakhir, saya pernah membongkar MacBook lama saya, dan rasanya sangat ribet (padahal cuma pengen ganti thermal paste aja). Saya bahkan mendokumentasikan pengalaman tersebut di sini, jika teman-teman penasaran. Prosesnya cukup rumit dan memakan waktu. Berbeda dengan ThinkPad, mengganti komponen seperti keyboard, baterai, storage, atau RAM jauh lebih mudah. Cukup buka cover bawah dan akses semua bagian yang ingin diganti. Proses yang jauh lebih simpel dan menghemat waktu.
Lalu, apa yang menyenangkan di MacBook? #
Agar lebih fair, saya juga perlu membahas beberapa kenyamanan menggunakan MacBook yang saya rasakan:
1. Baterai Lebih Awet #
MacBook memiliki daya tahan baterai yang luar biasa, yang bisa bertahan lebih lama dalam penggunaan sehari-hari. Ini sangat menguntungkan ketika saya sedang bepergian atau bekerja jauh dari sumber daya listrik. Meskipun Thinkpad T480 yang saya gunakan juga bisa mendukung double power yang bisa membuat laptop bisa digunakan berjam-jam tanpa power pln tapi qodarulloh belum ada dana untuk beli batterynya (mohon do’anya ya teman-teman biar saya bisa upgrade battery)
2. Layar Lebih Nyaman untuk Menatap Berjam-jam #
Layar Retina di MacBook menawarkan kualitas gambar yang tajam dan nyaman di mata. Cocok bagi saya yang sering bekerja di depan layar berjam-jam, seperti saat coding, menggambar atau menulis.
3. Lebih Ringan dan Portabel #
MacBook sangat ringan dan mudah dibawa bepergian. Desainnya yang tipis membuatnya ideal untuk mobilitas tinggi, apalagi saat harus berpindah-pindah tempat kerja.
4. Ekosistem Apple #
Saya menggunakan MacBook untuk pengembangan aplikasi mobile, khususnya untuk iOS yang memerlukan Xcode, yang hanya tersedia di macOS. Ekosistem Apple yang terintegrasi memudahkan saya bekerja, meski untuk penggunaan sehari-hari saya lebih nyaman dengan Linux Mint karena lebih mendukung kebutuhan pengembangan saya. Selain itu, saya menggunakan Android, bukan iOS, jadi untuk urusan ekosistem Apple, saya hanya bisa mengomentari Xcode saja (semoga suatu saat ada Open Xcode lengkap dengan emulatornya, sehingga kita bisa mengambangkan aplikasi IOS di Linux wkwkwk).
Disisi lain, saya pribadi kurang menyukai beberapa aspek di ThinkPad, seperti layar sentuhnya dan penggunaan Windows sebagai sistem operasi default yang kadang kurang memenuhi kebutuhan saya.
Mungkin ini hanya sekadar pendapat dan pengalaman saya, yang pastinya bisa berbeda untuk setiap individu. Semoga bermanfaat, Barokallahufikkum.